Ketika Operator Hanya Menjadi Penonton

0

Di zaman yang semakin modern ini, layanan telekomunikasi sudah menjadi sebuah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Bisa dikatakan juga bahwa kebutuhan telekomunikasi adalah kebutuhan primer setelah sandang, pangan dan papan.

Pertumbuhan bisnis teknologi bersifat eksponensial, bukan linear, artinya kecepatan nya tidak berbanding lurus dengan waktu. Kita ambil contoh sederhana, dahulu, layanan visual televisi membutuhkan hampir 13 tahun untuk bisa mendapatkan 50 juta penonton. Untuk mendapatkan jumlah pengguna yang sama, internet membutuhkan waktu hanya 4 tahun saja. Luar biasa bukan ?

Dahulu, setiap orang pasti butuh telpon dan setiap orang pasti butuh SMS. Tetapi dengan perkembangan teknologi, dan lahirnya layanan data serta smartphone yang makin pintar, maka kebutuhan dasar tersebut sudah mulai bisa di cover oleh layanan data. Benar kah ?

Lahirnya aplikasi OTT – Over The Top, adalah cikal bakal yang akan membuat perusahaan telekomunikasi menjadi penonton. Operator pada akhirnya hanya akan menjadi penyedia jasa dasar dalam layanan ini, sedangkan OTT akan menjadi penyedia konten.

Contohnya layanan SMS (short message service) yang pernah booming di era awal tahun 2000 an. Di awal masa kejayaannya, banyak sekali pelanggan yang menggunakan layanan ini, tetapi ketika mulai diperkenalkan aplikasi pihak text messaging yang bisa mengirimkan pesan seperti Whats App, Blackberry Messanger (BBM), atau pun yang lainnya, menyebabkan turun drastis penggunaan SMS.

Demikian pula ketika aplikasi aplikasi ini menawarkan jasa tambahan berupa voice over network. Jadi Anda bisa melakukan panggilan suara mengguankan jaringan baik itu wifi atau pun jaringan 3G, maka dengan cepat aplikasi ini menjadi favorit baru di kalangan pelanggan. Dengan hadirnya aplikasi aplikasi seperti ini, kita tidak lagi perlu untuk menghabiskan pulsa kita untuk melakukan sms/telpon, tetapi cukup dengan menjaga ponsel kita tetap terhubung ke internet, bisa dengan menggunakan wifi, jaringan 3G, mau pun dengan berlangganan paket data mingguan/bulanan.

Dan ketika ini terjadi, maka operator telekomunikasi hanya akan menjadi penonton. Hal ini ibarat nya bahwa operator hanya mempersiapkan jalan tol sebagai layanan dasar. Jalan tol tersebut akan diperbesar, ditambah kapasitasnya serta diperbaiki aspalnya. Sedangkan content adalah isi dari jalanan yang sudah bagus tersebut. Mobil, motor, serta kendaraan lainnya dengan aneka ragam bentuk, warna, dan jenis akan melintas mempergunakan jalan yang sudah bagus tersebut.

Share.

Leave A Reply